*”Adalah SULIT untuk melakukan apa yang kita HARUS, dan lebih MUDAH melakukan apa yang kita INGIN.” *
Diinspirasi dari materi oleh: Chuck Gallozzi dan David Regler
Anda, pasti punya target, sasaran, cita-cita, dan tujuan.
Ya itu pasti, tapi lebih pasti lagi ini: Semuanya bukan tentang Anda yang sekarang, bukan Anda yang hari ini, bukan Anda yang saat ini, dan bukan Anda pada detik ini. Anda tidak ingin tetap sama seperti sekarang. Anda ingin yang lebih baik, yang lebih membahagiakan.
Ingatlah, semua itu hanya punya satu arti: Anda ingin perubahan. Anda, sedang menjalani perubahan. Anda memutuskan berbagai hal dan menjalankan berbagai tindakan, dalam rangka perubahan. Silahkan itu Anda teruskan, tapi mungkin, Anda perlu merenungi beberapa hal. Beberapa hal berkaitan dengan sebab dan musabab, yang menyebabkan Anda memilih untuk
berubah. Tepat atau tidaknya alasan Anda, akan menentukan hasil dari upaya perubahan Anda.
*ALASAN UNTUK BERUBAH HARUS BENAR*
Alasan untuk berubah (baca: maju), bisa bermacam-macam. Apa yang perlu Anda waspadai adalah, jika alasan Anda tidak tepat, maka apa yang Anda targetkan, sasar atau tuju, tak akan pernah kesampaian. Jadi, Anda perlu untuk selalu mengevaluasi sebab-sebab yang membuat Anda ingin berubah.
Contoh paling sederhana. Jika Anda sebagai karyawan telah memutuskan untuk “mengundurkan diri” dan berubah menjadi enterpreneur, pertanyaan pertama yang harus Anda jawab adalah, benarkan Anda “mengundurkan diri”, atau apa yang sesungguhnya Anda lakukan adalah “memajukan diri”?
Pak Arief (mantan direktur eksekutif WTC Jakarta), menginspirasi Saya dengan pertanyaan ini. Saat beliau mengetahui Saya memutuskan untuk “mengundurkan diri” dari perusahaan tempat Saya bekerja, lima bulan yang lalu, dan berganti profesi menjadi trainer, beliau lewat stafnya berkomentar, “Bagus, dan ingatlah bahwa Anda bukan mengundurkan diri, melainkan memajukan diri.” Beliau benar, sebab untuk itulah Saya mengambil sikap dan memutuskan untuk berubah. Untuk memajukan diri. Bagaimana dengan Anda?
Apapun yang menjadi target perubahan Anda, alasan Anda untuk berubahlah yang menjadi tolok ukur keberhasilan Anda. Dan salah satu alasan yang tidak boleh Anda tinggalkan, adalah karena Anda telah siap MENERIMA segala konsekuensinya.
Kini Anda telah melakukannya. Maka Anda, memang harus siap menerima. Anda tidak akan bisa menerima, jika alasan Anda untuk berubah telah melenceng kemana-mana. Dan jika itu terjadi, mungkin Anda perlu sekali lagi meng-adjust-nya. Sikap menerima erat kaitannya dengan penerimaan terhadap diri sendiri dan
terhadap diri orang lain. Berikut ini, adalah beberapa hal yang bisa Anda renungkan, dan Anda kaitkan dengan alasan Anda untuk maju dan berubah.
*MENERIMA DIRI ADALAH KUNCI SUKSES UNTUK PERUBAHAN*
Ingatlah bahwa untuk maju dan berubah, Anda memerlukan stamina. Ingatlah bahwa stamina Anda hanya akan kuat dan bertahan, hanya jika memenuhi dua kondisi:
- Bersyukur jika berhasil;
- Bersabar jika belum berhasil.
Khusus untuk soal bersabar, sikap MENERIMA yang SEIMBANG dengan keterbatasan diri sebagai manusia, adalah hal terpenting yang harus Anda pegang. Anda ingin sukses, tapi suksesnya manusia. Anda ingin mampu berhadapan dengan hambatan dan kendala, tapi yang masih bisa ditolerir manusia. Sikap menerima
keterbatasan dengan benar inilah, yang akan menjadikan Anda benar-benar bisa mencapai apapun yang Anda inginkan.
Saat Anda bersikap terlalu ‘nrimo’, Anda tidak akan pergi ke mana-mana. Anda hanya akan tetap diam atau sekedar berjalan di tempat saja. Saat Anda bersikap tidak bisa atau tidak mau menerima, maka Anda bukan akan bahagia, tapi malah merasa berhadapan dengan malapetaka.
Bagaimana Anda menyikapi lesunya bisnis?
Bagaimana Anda menghadapi rendahnya cash flow?
Bagaimana Anda melihat dan merasakan ‘malas’nya orang-orang Anda?
Bagaimana Anda jika kantor yang Anda bangun roboh terkena gempa?
Bagaimana Anda mengakali persaingan bisnis yang makin ketat?
Jika Anda tetap bersikap menerima dengan seimbang, maka sekalipun segala sesuatunya tetap sama, akan selalu ada yang berubah di hari-hari mendatang. Minimal, ya mood Anda tentu saja. Lumayan toh?
Dengan sepenuhnya menerima segala kesulitan, Anda telah membuka diri terhadap segala kemungkinan. Di situlah, Anda akan mulai melihat berbagai kesempatan, yang sebelumnya mungkin terlihat sebagai hambatan. Di tingkat syaraf, Anda telah menciptakan koneksi syaraf yang baru, dan dari situ, akan
tercipta berbagai jawaban. Dengan menerima Anda akan menjadi lebih kreatif. Maka, marilah kita gali lagi berbagai alasan, yang menjadi motivasi kita untuk berubah. Kita mulai saja dari yang salah.
*ALASAN SALAH UNTUK MAJU DAN BERUBAH MENCIPTAKAN SIKAP SULIT MENERIMA*
*Salah Keinginan*
Motivasi kita untuk berubah, bisa bersifat negatif atau positif. Perubahan itu, bisa didasarkan pada kepuasan, atau ketidakpuasan.
Orang yang merasa terlalu gemuk, bisa memutuskan untuk berolahraga dan menjadi lebih kurus. Jika ia tidak berhasil mencapainya, ia akan merasa sedih. Sebelumnya, ia merasa sedih, dan sesudahnya ia tetap merasa sedih. Tidak terlalu positif bukan? Padahal, ia tetap bisa merasa senang dan berbahagia dengan tubuhnya. Ia bisa melakukannya, dengan lebih berfokus pada berbagai hal yang telah dicapainya. Pada hal-hal lain yang ia inginkan dan telah didapatkannya.
Bagaimana dengan ini? Seseorang yang sebenarnya sudah punya tubuh ideal. Ia sangat menyukainya, dan ia ingin rasa senangnya bertambah lagi. Maka, secara sengaja ia mulai menikmati berbagai makanan dan minuman yang bisa menjadikannya lebih gemuk. Ia menikmati sekali berbagai makanan dan minuman
yang lezat dan enak di lidah.
Kemudian, ia menyadari bahwa dirinya mulai bertambah gemuk. Lantas ia berpikir, jika ia kembali ke tubuh idealnya, ia akan merasa jauh lebih senang daripada sebelumnya. Ia senang dan berbahagia sebelumnya, dan ia senang serta bahagia setelahnya. Jauh lebih positif bukan?
Kuncinya, adalah memahami KEINGINAN. Apa yang Anda INGINKAN?
Buatlah perubahan di atas dasar apa-apa yang berasal dari dalam.
*Salah Kick Start*
Alasan salah yang lain untuk berubah, adalah tekanan lingkungan sejawat dan media. Segala hal di sekitar kita mengatakan apa yang SEHARUSNYA kita lakukan, dan bagaimana SEHARUSNYA kita menjadi seseorang. Mencoba untuk memenuhi semua tuntutan itu, hanya akan bermuara pada rasa frustrasi dan
penolakan.
Adalah SULIT untuk melakukan apa yang kita HARUS, dan lebih MUDAH melakukan apa yang kita INGIN. Maka, bangunlah kekuatan keinginan Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apa yang diinginkannya. Kemudian, kejarlah peningkatan-peningkatan sederhana yang bisa dicapainya.
*Salah Pendekatan*
Pendekatan Anda juga bisa menciptakan alasan yang salah untuk maju dan berubah. Jika Anda perfeksionis, Anda akan men-set target yang tidak realistik. Dengan begitu, Anda telah mengutuk diri sendiri untuk gagal dan tidak berbahagia. Tujuan Anda adalah self improvement dan bukan self perfection.
Anda tidak akan pernah bisa terbang dengan sayap Anda sendiri, sebab Anda bukan malaikat. Anda hanya bisa melakukannya, dengan sayap pesawat.
*Salah Obsesi*
Perilaku obsesif juga merupakan alasan yang salah. Sikap obsesif itu disfungsional. Ia mengamputasi. Turun berat badan pasti berbeda dari bulimia atau anorexia nervosa. Yang pertama masih sehat, yang kedua bisa membuat Anda lewat.
Semua pengembangan diri yang Anda jalani, adalah untuk menguasai dan untuk mengerti, bukan untuk membuat Anda sempurna. Sekali lagi, satu-satunya keharusan Anda adalah menyeimbangkan sikap menerima, dengan berbagai keterbatasan yang Anda punya. Anda tidak bisa sekedar ‘nrimo’, dan Anda juga
tidak bisa sekedar ‘nggak terima’.
*MENERIMA KETIDAKSEMPURNAAN ADALAH SEMPURNANYA MANUSIA*
Ingat ini. Di dalam dunia yang sempurna, setiap orang akan sama. Setiap orang terbuat dari plastik, yang dibentuk dengan cetakan kesempurnaan. Setiap orang tidak hidup, karena semuanya seragam. Padahal, hidup adalah keragaman.
Di dalam dunia yang nyata, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Inilah yang mendefinisikan manusia. Inilah yang menciptakan kepribadian atau personality. Ini jugalah yang memberi Anda peluang, untuk mendemonstrasikan kekuatan, dan mengambil tindakan, ketimbang menjadi takut karena keragaman.
*TERIMALAH BAHWA ANDA TELAH SEMPURNA*
Jika Anda pikir-pikir, Anda bisa menemukan bahwa kelemahan itu tidak ada, sebab Yang Maha Kuasa telah menciptakan Anda dengan sebaik-baiknya. Anda juga telah dibekali-Nya dengan pedoman yang sempurna. Kelemahan Anda hanya terletak pada kemanusiaan Anda. Dalam “kesempurnaan” dari tidak sempurnanya
Anda, yang ada adalah peluang untuk menunjukkan kekuatan, karakter dan kepribadian sesuai pedoman-Nya.
Jadi, terima saja segala sesuatu apa adanya. Terimalah dengan penerimaan yang seimbang, dan dengan aktivitas berubah demi kemajuan yang seimbang. Terimalah diri Anda sebagai manusia, yang telah sempurna dengan keterbatasannya.
*MENERIMA ORANG LAIN ADALAH KUNCI SUKSES UNTUK PERUBAHAN*
Selain alasan berubah yang bersifat pribadi, alasan Anda juga pasti bersifat sosial. Dalam menuntut orang-orang di sekitar Anda untuk berubah sejalan dengan keinginan Anda, Anda harus bisa melihat alasan perubahan mereka, juga dengan kacamata yang benar dan positif. Apapun alasan Anda untuk berubah,
selalu mempengaruhi orang lain di sekitar Anda, yang juga mau berubah dan maju menurut versinya. Anda, harus memahaminya.
1. Ingatlah untuk selalu berusaha meyakinkan orang-orang di sekitar Anda, tentang apa yang Anda inginkan untuk berubah.
2. Nikmatilah kenyataan bahwa setiap orang di sekitar Anda, membutuhkan pekerjaan yang berarti. Tak ada yang bisa membunuh semangat lebih cepat, dari pada tugas-tugas yang keterlaluan remehnya. Keragaman dan tanggung jawab, akan membuat mereka termotivasi.
3. Selalulah menyediakan diri, untuk mendengar apa kata orang lain. Berilah mereka penghormatan, dan dengarkan setiap kata yang diucapkan. Jangan hanya diam untuk berpikir dan mencari tahu mengapa mereka salah, atau menebak-nebak apa yang akan mereka katakan selanjutnya.
4. Pujilah mereka atas upayanya, sekalipun upaya mereka gagal atau tidak sesuai harapan. Jelaskan apa yang perlu lebih baik mereka lakukan di masa mendatang.
5. Ikutkanlah setiap orang yang cocok dan relevan, dalam proses pengambilan keputusan.
6. Respeklah pada teman kerja dan bawahan Anda. Pertimbangkanlah pekerjaan dan perasaan setiap orang, seperti Anda melakukannya untuk diri Anda sendiri.
7. Entah bagaimana hasilnya nanti, selalulah mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik, bagi Anda semua dan bagi diri mereka sendiri.
Terimalah orang lain yang juga punya alasan untuk berubah. Sikapilah alas an mereka dengan benar. Silahkan Anda berubah, dan silahkan meraih kemajuan. Seperti juga Anda, orang-orang di sekitar Anda pun menginginkan hal yang sama, yaitu maju dan berubah.
*KESIMPULAN*
Majulah. Letakkanlah sasaran Anda jauh di luar jangkauan, tapi janganlah pernah sampai tidak kelihatan. Satu hal yang perlu selalu bisa Anda lihat, adalah alasan Anda untuk berubah. Letakkanlah alasan Anda dengan benar, buatlah agar selalu kelihatan.
Berubahlah. Kemudian, terimalah apa saja yang muncul dan terkait dengan perubahan. Terimalah keterbatasan Anda. Keterbatasan sebagai manusia yang telah sempurna.
Berkaitan dengan orang-orang lain di sekitar Anda yang juga ingin berubah, Anda hanya perlu melakukan hal yang cukup sederhana. Anda gabungkan saja huruf-huruf awal dari semua paragraf di atas yang ada nomornya. Dari situ Anda bisa membacanya: *I.N.S.P.I.R.E.*